Hal ini berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang telah mengalami mutasi kemudian diturunkan oleh orangtua ke generasi selanjutnya. BRCA1 dan BRCA2 merupakan gen manusia yang sering disebut sebagai gen penekan tumor yang berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan sel. Mutasi yang terjadi pada gen ini akan menyebabkan munculnya sel kanker.
- Usia. Risiko kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
- Faktor genetik. Adanya perubahan pada gen tertentu seperti BRCA1 dan BRCA2 memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan indung telur.
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara. Risiko mengalami kanker payudara lebih tinggi jika:
- Terdapat satu atau lebih keluarga keturunan tingkat pertama, yaitu ibu, saudara wanita, atau anak perempuan, yang mengalami kanker payudara—terutama bila didiagnosis sebelum menopause.
- Keluarga tingkat kedua seperti nenek, tante, atau keponakan wanita dari pihak ayah maupun ibu terkena kanker payudara.
- Riwayat keluarga memiliki kanker pada kedua payudara sebelum menopause.
- Dua atau lebih saudara memiliki kanker payudara atau indung telur.
- Saudara laki- laki dengan riwayat kanker payudara.
- Riwayat reproduksi seperti menstruasi sebelum usia 12 tahun, kehamilan pertama di atas usia 30 tahun dan tidak mencapai usia kehamilan cukup bulan (lahir prematur), tidak pernah hamil, atau menopause setelah usia 55 tahun.
- Menggunakan terapi kombinasi hormon. Menggunakan terapi hormon untuk mengganti kehilangan estrogen dan progesteron saat menopause lebih dari 5 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Riwayat terapi radiasi. Wanita yang pernah menjalani terapi radiasi pada bagian dada atau payudara (seperti pada Limfoma Hodgkin) sebelum usia 30 tahun berisiko tinggi mengalami kanker payudara di kemudian hari.
- Faktor lain. Hal-hal lainnya yang mungkin menyebabkan kanker adalah merokok, paparan terhadap zat kimia yang menyebabkan kanker (karsinogenik), dan bekerja pada shift malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar